Album SLB Mentari Kita

Senin, 14 Maret 2011

"KEBUTUHAN BELAJAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN"

Anak tunagrahita ringan dapat diajarkan  kemampuan akademik diantaranya membaca, menulis dan berhitung berdasarkan tingkatan-tingkatan tertentu.Walaupun demikian tidak juga mudah mengajarkan berbagai kemampuan akademik tersebut, untuk itu anak tunagrahita ringan membutuhkan penanganan secara khusus untuk mengembangkan potensi akademiknya tersebut. Menurut Irham Hosni (Dikti PLB; 2005), secara garis besar kebutuhan pembelajaran anak tunagrahita termasuk di dalamnya anak tunagrahita  ringan, sebagai berikut:
a.       Dalam belajar keterampilan membaca, keterampilan motorik, keterampilan lainnya adalah sama seperti anak normal pada umumnya.
b.      Perbedaan Tunagrahita dalam mempelajari keterampilan terletak pada karakteristik belajarnya.
c.       Perbedaan Karakteristik belajar anak tunagrahita terdapat pada tiga daerah yaitu:
1)      Tingkat kemahirannya dalam keterampilan tersebut.
2)      Generalisasi dan tranfer keterampilan yang baru diperoleh.
3)      Perhatiannya terhadap tugas yang di embannya.

Kebutuhan pembelajaran anak tunagrahita ringan dapat dijabarkan sebagai berikut:
a.       Kebutuhan pembelajaran fisik
Kebutuhan fisik anak tunagrahita tidak sebatas misalnya makanan, minuman, pakaian, perumahan, perawatan badan dan kesehatan. Sedangkan kebutuhan fisik dalam kaitannya dengan pembelajaran antara lain membutuhkan sarana untuk bergerak,  bermain, berekreasi dan sebagainya. pembelajaran fisik ini sangat penting untuk mengoptimalkan kemampuan sensorimotoriknya.
b.      Kebutuhan pembelajaran kognitif
Aktivitas belajar berkaitan langsung dengan perkembangan kognitif dan kecerdasan. Di dalam kegiatan belajar sekurang-kurangnya dibutuhkan kemampuan dalam mengingat, memahami dan kemampuan untuk mencari hubungan sebab akibat. Berbagai aktifitas belajar tersebut antara lain membaca, menulis, berhitung, dan sebagainya. pembelajaran kognitif yang diberikan pada anak tunagrahita dimaksudkan untuk mengoptimalkan potensi akademik yang dimilikinya.
c.       Kebutuhan pendidikan kejiwaan
Kebutuhan ini berhubungan dengan mental anak tunagrahita, antara lain:
1)   Kebutuhan penghargaan
Anak luar biasa pun ingin di perhatikan, dipuji dan disapa dengan baik. Banyak orang tua dan guru dirasakan kurang hangat kepada anak tunagrahita, bahkan hampir tidak pemah menyatakan penghargaan terhadap kegiatan, sikap dan kelakuan anak. Yang paling penting adalah memberikan dukungan dan dorongan apabila anak menghadapi sesuatu yang menyulitkan.
2)   Kebutuhan akan komunikasi
Sebagai manusia, anak luar biasa juga ingin mengungkapkan diri. Mempunyai keinginan, ide dan gagasan. Walaupun itu kecil dan tidak berarti mereka sangat sukar menyampaikannya, akibatnya mereka mengekspresikan komunikasi itu dengan kerewelan-kerewelan dengan pola tingkah laku yang justru sulit dimengerti orang tua maupun orang di lingkungannya.
Apabila orang tua tidak memahami hal ini maka kebutuhan anak jadi tidak terpenuhi anak akan lebih terpukul apabila orangtua hanya mau berbicara satu arah yaitu membentak, menyuruh atau   memaki   tanpa  mau   berusaha,   memahami   keterbatasan komunikasi anak.
3)   Kebutuhan kelompok
Kebutuhan kelompok anak tunagrahita meliputi :
a)      Diakui sebagai anggota keluarga
b)      Mendapat pengakuan di depan teman-temannya
c)      Mendapat kedudukan dalam kelompok
d)     Mengerjakan sesuatu tanpa bantuan
e)      Pengalaman mencapai keberhasilan
f)       Kebutuhan Sosial
g)      Memerlukan kontak dan kerja sama dengan orang lain.
d.      Kebutuhan pembelajaran disiplin
Anak tunagrahita ringan perlu diajarkan mengenal dan berperilaku disiplin yang diperlukan sehingga mereka dapat menyesuaikan diri di lingkungan keluarga, sekolah,  dan masyarakat.

1 komentar:

  1. artikel yang bagus, namun lebih baik lagi di cantumkan sumber atau daftar pustakanya

    BalasHapus