Album SLB Mentari Kita

Rabu, 08 Juni 2011

"MENULIS"

Perkembangan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  semakin hari semakin pesat, penyampaian  informasi  melalui  sarana  tulisan  untuk  berbagai  keperluan merupakan  suatu  kebutuhan  yang  tidak  dapat  diabaikan.  Pesatnya  laju informasi  dan  ilmu  pengetahuan  serta  teknologi  menuntut  setiap  orang memiliki  kecepatan  dan  ketepatan  yang  tinggi  dalam  menafsirkan  dan menyerap  informasi  baik  secara  lisan maupun  tulisan.
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi. Menurut Sumaryani (2010;1) ada dua  macam  cara berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi secara tidak langsung. Kegiatan  berbicara  dan  mendengarkan  (menyimak),  merupakan  komunikasi  secara langsung,  sedangkan  kegiatan  menulis  dan  membaca  merupakan  komunikasi  tidak langsung .
Menulis merupakan  salah satu  dari  empat  keterampilan  berbahasa yang digunakan oleh manusia. Sebagaimana yang disampaikan oleh Tarigan, dalam Muchlisoh (1996;257) bahwa  “ada empat aspek keterampilan berbahasa yaitu keterampilan  membaca (reading skills),  keterampilan menulis (writting skills,  menyimak (listening skils),  dan  berbicara (speaking skills). Kegiatan menulis dapat ditemukan dalam aktivitas manusia setiap hari, seperti menulis surat, laporan, buku, artikel, dan sebagainya. Dapat dikatakan, bahwa kehidupan manusia hampir tidak bisa dipisahkan dari kegiatan menulis.
Kemampuan  menulis  merupakan  keterampilan  dasar  bagi  siswa  untuk menguasai berbagai bidang studi. Tanpa memiliki kemampuan menulis siswa akan  mengalami  kesulitan  dalam  menyalin,  mencatat,    dan  menyelesaikan tugas sekolah. Untuk itu bisa dikatakan bahwa menulis merupakan bagian yang vital dalam pendidikan.
Keterampilan menulis merupakan pengajaran bahasa yang ditempatkan pada tataran paling tinggi dalam proses pemerolehan bahasa. Hal ini sejalan dengan pendapat Maharani (2009;1), bahwa “aktivitas menulis merupakan bentuk kemampuan berbahasa yang dikuasai setelah kemampuan membaca, menyimak, dan berbicara. Penguasaan keterampilan menulis jauh lebih sulit dibandingkan dengan keterampilan membaca, menyimak atau berbicara”. Hal ini pula yang menyebabkan keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dianggap paling sulit.
Untuk menguasai keterampilan menulis tentunya seorang anak harus melalui proses yang panjang. Anak harus dipersiapkan sedini mungkin untuk menudukung kemampuan menulisnya pada saatnya nanti. Untuk itu perlu adanya tahap persiapan guna memberikan pondasi pada anak sebelum belajar menulis. Sebagai gambaran bahwa anak yang keterampilan motorik halusnya berkembang lebih matang,  akan lebih mungkin untuk menulis secara efisien dan efektif di masa mendatang.
Persiapan menulis merupakan keterampilan dasar yang pada umumnya tealah diajarkan pada anak sejak masa prasekolah, seperti  di PAUD dan Taman Kanak-kanak. Namun demikian  tidak menutup kemungkinan untuk diberikan pada usia yang lebih tua diantaranya kepada anak tunagrahita ringan yang memiliki berbagai hambatan. Hal ini dikarenakan kesiapan dan kematangan anak untuk menulis berbeda-beda, tergantung dari perkembangan  anak itu sendiri.
Penguasaan kesiapan menulis pada anak akan menjadi dasar dalam peningkatan dan pengembangan kemampuan siswa pada jenjang selanjutnya. Apabila kesiapan menulis anak yang dikatakan sebagai acuan dasar tersebut baik dan kuat, maka diharapkan hasil pengembangan keterampilan menulis sampai tingkat selanjutnya akan menjadi baik pula.
Walaupun kesiapan menulis merupakan salah satu kemampuan yang mendasar dan sangat dibutuhkan, tetapi kenyataan di lapangan banyak kita jumpai siswa yang mengalami kesulitan, dan tidak terkecuali anak berkebutuhan khusus, salah satunya anak tunagrahita ringan. Rendahnya kemampuan kesiapan menulis pada anak tunagrahita ringan terkait kuat dengan masalah keterbatasan kemampuan intelegensi dan juga kurang matangnya sensorimotoriknya, selain itu seperti kita ketahui bersama bahwa sifat kegiatan menulis itu sendiri yang sangat rumit. Menurut Maeland dalam Santoso, (2005;12)  
Menulis memerlukan keterampilan yang sangat kompleks seperti integrasi visual motorik, kognitif dan perceptual, serta sensitifitas kinesthetik dan taktil (Profesiensi menulis memerlukan maturasi dan integrasi keterampilan tersebut termasuk kemampuan merencanakan gerak (motoric planning), hubungan ruang dan jarak, serta elemen kekutan otot tangan untuk mengerjakan aktivitas menulis.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang komplek, maka diperlukan pendekatan atau metode yang tepat dalam mengajarkannya, khususnya pada anak tunagrahita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar