Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. (Permediknas No. 70 Tahun 2009)
Pendidikan inklusif bukan semata-mata memasukan anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus ke sekolah umum. Pendidikan Inklusif lebih berorientasi pada bagaimana layanan pendidikan ini diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan standar setiap anak dengan keunikan dan keberagaman yang mereka miliki secara alamilah.
Kerangka Dasar Pendidikan Inklusif
Beberapa hal yang menjadi kerangka dasar rujukan pendidikan inklusif dilandaskan pada:
a. Standar umum pendidikan internasional yang menggariskan bahwa setiap penyelenggaraan pendidikan harus berorientasi kepada Pendidikan Untuk Semua (PUS) (Education for ALL/ EFA)
b. Kesepakatan dunia pendidikan internasional Tahun 1994, yang telah menyepakati Moratorium Salamenca, di kota Salamanca, yang menyatakan bahwa:
1. Semua anak sebaiknya belajar bersama
2. Pendidikan didasarkan kebutuhan siswa
3. ABK diberi layanan khusus
Apa Tujuan Pendidikan inklusif?
a. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya
b. Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman, dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didikApa Falsafah Pendidikan inllusif?
a. Pendidikan untuk semua, setiap anak berhak untuk mengakses dan mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak
b. Belajar hidup bersama dan bersosialisasi setiap anak berhak untuk mendapatkan perhatian yang sama sebagai peserta didik
c. Integrasi pada lingkungan setiap anak berhak menyatu dengan lingkungannya dan menjalin kehidupan sosial yang harmonis
d. Penerimaan terhadap perbedaan setiap anak berhak dipandang sama dan tidak mendapatkan diskriminasi dalam pendidikan
Bagaimana manfaat Pendidikan inklusif ?
a. Manfaat untuk anak:
- Menanamkan dan mengembangkan kepercayaan diri
- Bangga pada diri sendiri atas prestasi yang diperolehnya
- Belajar secara mandiri
- Mencoba memahami dan mengaplikasikan pelajaran di sekolah dalam kehidupan sehari-hari.
- Berinteraksi secara aktif bersama teman dan guru
- Belajar menerima perbedaan dan beradaptasi terhadap perbedaan itu
- Anak lebih kreatif dalam pembelajaran
b. Manfaat untuk guru :
- Mendapat kesempatan belajar, cara mengajar yang baru, dalam melakukan pembelajaran bagi peserta didik yang memiliki latar belakang dan kondisi yang beragam.
- Mampu mengatasi tantangan
- Mampu mengembangkan sikap yang positif terhadap anggota masyarakat, anak, dan situasi yang beragam.
- Memiliki keterbukaan terhadap masukan dari orang tua dan anak untuk memperoleh hasil yang positif.
- Mendapat peluang yang lebih besar dari masyarakat dalam hal bantuan dan dukungan berdasarkan hasil kerja mereka.
- Menperoleh kepyasan kerja dan pencapaian prestasi yang lebih tinggi ketika semua peserta didik berhasil. Perlu digarisbawahi bahwa kebersihan yang dimaksud disini adalah keberhasilan semua peserta didik lulus ujian tertulis.
- Di sekolah yang inklusif, ramah terhadap pembelajaran, terbuka kesempatan bagi relawan untuk membantu pelaksanaan pembelajaran melalui kerjasama dengan guru.
c. Manfaat untuk orang tua:
- Orang tua dapat belajar lebih banyak tentang bagaimana anaknya dididik.
- Mereka secara pribadi terlibat dan merasa lebih penting untuk membantu anak belajar.
- Orang tua merasa dihargai dan mengangap dirinya sebagai mitra setara dalam memberikan kesempatan belajar yang berkualitas bagi anak.
- Orang tua juga dapat belajar bagaimana cara membimbing anaknya lebih baik di rumah dengan menggunakan teknik yang digunakan guru di sekolah.
- Orang tua juga belajar berinteraksi dengan orang lain serta memahami dan membantuMemecehkan masalah yang terjadi di masyarakat.
- Terpenting orang tua mengetahui bahwa anaknya menerima pendidikan yang berkualitas.
d. Manfaat untuk masyarakat
- Masyarakat lebih merasa bangga ketika lebih banyak anak bersekolah dan mengikuti pembelajaran.
- Masyarakat menemukan lebih banyak “calon pemimpin masa depan” yang disiapkan untuk berpartsipasi aktif di masyarakat.
- Masyarakat melihat bahwa potensi masalah sosial, seperti kenakalan dan masalah remaja bisa dikurangi.
- Masyarakat menjadi lebih terlibat di sekolah dalam rangka menciptakan hubungan yang lebih baik antara sekolah dan masyarakat.
Berdasarkan hal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
- Pendidikan inklusif adalah suatu strategi untuk memperbaiki sistem pendidikan melalui perubahan kebijakan dan pelaksanaan yang eksklusif.
- Pendidikan inklusif berfokus pada peminimalan dan penghilangan berbagai hambatan terhadap akses, partisipasi dan belajar bagi semua anak, terutama bagi mereka yang secara sosial terdiskriminasikan sebagai akibat kecacatan dan kelainannya.
- Pendidikan inklusif melihat perbedaan individu bukan suatu masalah, namun lebih pada kesempatan untuk memperkaya pembelajaran bagi semua anak.
- Pendidikan inklusif melaksanakan hak setiap anak untuk tidak terdiskriminasikan secara hukum sebagaimana tercantum dalam konvensi PBB (UNCRC) tentang hak anak.
Diketik oleh:
Fauzan Farras ( Penyandang Autis ), salah satu siswa SLB Mentari Kita.
Tulisan ini sebagai bahan latihan pembelajaran.
Sumber:
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga kependidikan Pendidikan Luar Biasa (BPPTK-PLB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar